Pelaksanaan kegiatan terlaksana  karena diawali dengan surat permohonan pengajuan kegiatan dengan no B/ 283 / UN63.1 / XII / 2025 tertanggal 8 Desember 2025 tentang   Bechmarking SPMI dan sosialisasi RPL. Kedua kegiatan Magister Manajemen UPN Veteran Jawa Timur tersebut bisa terlaksana  dengan  berdasar pada Perjanjian Kerjasama Antara   Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan Universidade Dili Timor Leste berdasar Memorandum Of Understanding  UPNVJT Number: SKB/UN63/16/2024 dan UNDIL Number : 02/REITOR-UNDIL/MOU/IV/2024  maka Progdi Magister Manajemen telah melakukan benchmarking dari sistem penjaminan mutu internal (SPMI)  Benchmarking Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UPN “Veteran” Jawa Timur  Dengan Faculty Of Health Sciences Universidade Dili Timor Leste dengan nomor : IA/98/UN63.1/XII/2025 dan 05/FCS/XII/2025. Disamping melakukan Benchmarking Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) maka MM UPN Veteran Jawa Timur juga melakukan sosialisasi Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL). No IA pelaksanaan sosialisasi dibuktikan juga dengan penandatangan IA dengan Nomor IA/99/UN63.1/XII/2025 dan Nomor 04/FCS/XII/2025. Kegiatan ini dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan beberapa dosen baik dari MM dan Mahasiswa MM UPN Veteran Jawa Timur sedang  Peserta dari Faculty Of Health Sciences Universidade Dili Timor Leste Universitas Mataram di ikuti oleh beberapa  dosen dan Dekan. FGD ini didapatkan ilmu, pengetahuan tentang bagaimana mengelola program study  di Faculty Of Health Sciences Universidade Dili Timor Leste  baik secara akademik maupun non akademik. Disamping dari penjaminan mutu mendapatkan ilmu maka MM UPN Veteran Jawa Timur juga mengenalkan Klas RPL di MM kepada Dekan untuk disampaikan kepada para dosen baik di fakultas tersebut maupun di fakultas lain. Untuk sosialisasi Klas RPL dengan memberi contoh mahasiswa RPL yang berasal dari Timor Leste.

Kunjungan Kuliah Lapang (KKL) atau disebut juga kunjungan industri bertujuan untuk menghubungkan teori dengan praktek di mana mahasiswa, dalam hal ini program studi Magister Managemen, dapat melihat secara langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam praktik di dunia nyata. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa memahami konsep-konsep yang mungkin sulit dipahami hanya melalui pembelajaran di kelas. Selain itu kegiatan Kunjungan Kuliah Lapang (KKL) diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan: Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan informasi terbaru dan mendalam tentang industri atau sektor tertentu. Mahasiswa dapat belajar tentang teknologi, proses, dan tren terbaru yang relevan dengan bidang studi mereka. Kunjungan kuliah lapang juga melibatkan interaksi dengan profesional dan praktisi di lapangan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun jaringan yang bisa berguna untuk peluang karir di masa depan. Mahasiswa dapat melihat bagaimana profesional bekerja dalam lingkungan nyata, termasuk teknik komunikasi, manajemen proyek, dan keterampilan teknis lainnya. Ini membantu mereka mempersiapkan diri untuk karir masa depan. Di sisi lain melalui kunjungan kuliah lapang mahasiswa dapat melihat bagaimana ilmu yang dipelajari diterapkan secara praktis dapat meningkatkan motivasi dan minat mahasiswa terhadap bidang studi mereka, serta memberikan perspektif yang lebih jelas tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi di masa depan. Secara keseluruhan, kunjungan kuliah lapang merupakan bagian penting dari pendidikan yang membantu menjembatani kesenjangan antara teori akademis dan praktik profesional

Kuliah kerja Lapang (KKL) atau disebut juga kunjungan industri bertujuan untuk menghubungkan teori dengan praktek di mana mahasiswa, dalam hal ini program studi Magister Managemen, dapat melihat secara langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam praktik di dunia nyata. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para mahasiswa memahami konsep-konsep yang mungkin sulit dipahami hanya melalui pembelajaran di kelas. Selain itu kegiatan Kunjungan Kuliah Lapang (KKL) diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan: Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan informasi terbaru dan mendalam tentang industri atau sektor tertentu. Mahasiswa dapat belajar tentang teknologi, proses, dan tren terbaru yang relevan dengan bidang studi mereka.

Kunjungan kuliah lapang juga melibatkan interaksi dengan profesional dan praktisi di lapangan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun jaringan yang bisa berguna untuk peluang karir di masa depan. Mahasiswa dapat melihat bagaimana profesional bekerja dalam lingkungan nyata, termasuk teknik komunikasi, manajemen proyek, dan keterampilan teknis lainnya. Ini membantu mereka mempersiapkan diri untuk karir masa depan. Di sisi lain melalui kunjungan kuliah lapang mahasiswa dapat melihat bagaimana ilmu yang dipelajari diterapkan secara praktis dapat meningkatkan motivasi dan minat mahasiswa terhadap bidang studi mereka, serta memberikan perspektif yang lebih jelas tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi di masa depan. Secara keseluruhan, kunjungan kuliah lapang merupakan bagian penting dari pendidikan yang membantu menjembatani kesenjangan antara teori akademis dan praktik profesional.

Kegiatan Tinjauan Persiapan Rekareditasi dan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 merupakan forum strategis yang diselenggarakan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada sivitas akademika mengenai arah kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya terkait regulasi dalam bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 menjadi dasar penting dalam penyesuaian sistem penjaminan mutu internal serta persiapan proses rekareditasi program studi dan institusi pendidikan tinggi agar selaras dengan standar nasional maupun internasional.

Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk meninjau kembali capaian mutu akademik dan non-akademik, menyesuaikan indikator kinerja utama (IKU), serta memperkuat mekanisme evaluasi diri dalam rangka penyusunan dokumen rekareditasi. Pembahasan juga difokuskan pada perubahan substansial dalam regulasi terbaru, termasuk tata kelola lembaga, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, relevansi kurikulum terhadap kebutuhan industri dan masyarakat, serta penguatan riset dan inovasi berbasis teknologi.

Selain memberikan pemahaman normatif terhadap isi dan implikasi Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025, kegiatan ini juga mendorong implementasi strategi peningkatan mutu berkelanjutan. Dengan demikian, workshop atau tinjauan ini menjadi langkah awal dalam membangun komitmen bersama untuk memperkuat sistem akreditasi internal, memastikan kesesuaian dokumen mutu, dan meningkatkan reputasi lembaga pendidikan tinggi di tingkat nasional maupun global.